***
Baru pulang tadi sore dari kondangan acara nikahan puteri bapak Serka Suparman, Babinsa Karawang Kulon. Saya panggil beliau Mang Suparman. Beliau berasal dari Lahat yang saya kenal sudah agak lama selama saya di Karawang. Sudah hampir 5 tahun sih di Karawang, tak banyak orang Lahat yang saya kenal walaupun denger-denger banyak tapi saya belum ketemu.
Berangkat bersama istri dan anak, kami tiba di lokasi di daerah Lamaran, di sebuah gang tertulis ucapan selamat datang yang tertulis nama kedua mempelai berikut fotonya. Dari kejauhan sudah terdengar alunan musik dangdut yang biasa di acara pesta perkawinan. Tibalah kami di lokasi yang disana sudah berdiri para penyambut tamu, kami salami mereka satu persatu dengan disertai muka manis, dan kami isi buku tamu, Jusman dan Istri alamat Paledang, Karawang.
Setelah itu tengok sana sini, mencoba beradaptasi dengan keramaian yang muka-muka mereka belum saya kenal, walaupun muka manis ini terus saja mengambang ke berbagai penjuru
Tidak beberapa lama muncullah dari dalam sosok yang berperawakan tegap, dan berwibawa, dengan pakaian sapari warna biru. Itulah sosok yang saya kenal, Serka Suparman. Dengan ramah beliau menyalami kami dan langsung menawarkan makan, suatu hal wajib ada di setiap hajatan. "Ya nanti dulu lah, mau ketemu mempelai dulu" kata saya. "Oh ya silahkan" sahut beliau.
Wah, mempelai laki nya tampak gagah dan mempelai perempuan tampak anggun walaupun dibalut dengan suasana kesederhanaan, dalam benak saya. Inget masa-masa dulu menikah , auranya terasa hee.. Selamat ya teh, Selamat ya kang, selamat ya bu," kami salami mereka dan juga Bu Suparman yang turut mendampingi sambil istri memberikan kado ala kadarnya. "Silahkan makan dulu" sekali lagi tawaran makan kepada kami, kali ini dari Ny. Suparman.
Oh ya kebetulan Neng I'a, mempelai perempuan mendapatkan jodoh Bang Mudi yang juga dari Kodim sama seperti Mang Suparman, ternyata ada betulnya juga ya, anak biasanya tidak jauh dari lingkaran kehidupan orang tuanya.
Tiba waktunya kami mencicipi hidangan yang telah disediakan, terhidang menu-menu yang biasa saya dapati di pesta-pesta pernikahan, enak-ga enak biasanya pasti enak, hee.. dan memang ternyata enak enak hidangannya. Kami mengambil kursi duduk di bawah pohon mangga, selain karena agak rindang tetapi disana ada juga meja yang memudahkan untuk menaruk minuman dan buah. Pak Suparman ikut duduk menemani barang sebentar, ngobrol basa-basi walaupun sambil mendekatkan mulut ke telinga ketika hendak bicara karena sound dari alunan lagu sang biduan yang lumayan kenceng. "Itu sak di Lahat gale" kata Mang Suparman sambil menunjuk orang-orang sebelah saya. Itu dari Lahat semua, begitu dalam bahasa Indonesianya. "Ohh.." surprise! dalam benak saya. Kenalanlah kami, tanya nama, tinggal dimana, kerja apa, minta nomer telepon dan ba..bi..bu, semua perbincangan mengalir dengan seru. Ada Mang Al Fansuri yang ternyata seorang Kapolsek Teluk Jambe, ada Mang Billy keponakan pak Suparman yang tinggal di Kosambi, ada Mang Endi, seorang pengusaha pempek yang sudah jualan di Perampatan Johar sejak tahun 2000. "Banyak di Karawang ni jeme kite, di perumahan badah aku saje ade arisan kecik-kecikan" Mang Billy bercerita ke saya. "Kalu yang besak ade arisan Lekipali di badah Mang Alfan di Teluk Jambe" sambung Mang Billy. Dari cerita mereka juga di Karawang ini sebenarnya banyak orang-orang dari Lahat dan Palembang, tapi karena banyak faktor menjadi tidak terdata. Misalnya saja Mang Endi, dari sekian lama beliau jualan pempek di Perapatan Johar beliau telah mengenal ratusan orang-orang Lahat dan Sumsel (baca Palembang).
Ditengah keseruan obrolan dan dahaga kerinduan kampung halaman, karena bertemu dengan orang-orang satu daerah, tiba-tiba anak ribut minta pulang, yah terpaksalah saya mengakhiri dan pamit pulang. Kami berpamitan dengan Mang Suparman dan kedua mempelai.
Senang ya rasanya bertemu dengan orang satu daerah di rantauan, walaupun kenal belum beberapa lama. Rasanya seperti sedang berada di kampung sendiri. Mungkin itu pula alasan banyak kita jumpai komunitas yang berbasiskan suku, etnis atau daerah di masyarakat.
Bagi jeme kite ataupun wong kito yang kebetulan tinggal di Karawang yang kebetulan membaca tulisan di blog ini sudilah untuk isi 'buku tamu' di bawah ini, untuk sekedar menuliskan nama atau alamat.
Jusman.
(jusmant@yahoo.co.id)
bole jugo tu, undang2lah aku, aku asli dari lahat. tepatnya di desa tj. payang seberang lematang. namo aku harnawi, tinggal di cakung.
ReplyDeletebole jugo tu, undang2lah aku, aku asli dari lahat. tepatnya di desa tj. payang seberang lematang. namo aku harnawi, tinggal di cakung.
ReplyDeleteau mang saling undang saje. Postingan ini sebenare aku dang nyakae-nyakae, mungkin di karawang ade komunitasnye ape dide. Parak berarti kite mang, seberangan lematang, aku jeme dusun jati, tinggal di karawang.
ReplyDeleteajarkan sy bahasa lahat donk.trims
ReplyDeletebingung mulai dari mana belajar bahasa lahat nya biar cpt bs. soalnya calonnya sy orang lahat. sy mw mndekatkan diri dngan kluarg nya tp terbentur bahasa
ReplyDeletesalam kenal pule mang, aq jeme lahat dusun pagar agung kikim
ReplyDeleteaku tinggal di bekasi timur
DeletePengen gabung
ReplyDelete