Bukit Serelo - Dok. Mario |
Berikut saya lampirkan ulasan-ulasan tentang potensi wisata lahat:
1. Tulisan dari Mario Lahat tentang Potensi wisata Lahat dan Kritiknya terhadap belum maksimalnya penggarapan bidang Pariwisata oleh Pemda Lahat. Dimuat di boengamas.com, berikut tulisannya:
BAGAIMANA KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA LAHAT?
By Mario Lahat
“Kita akan memperkenalkan Bumi Seganti Setungguan kelebihan yang dimiliki, sehingga turis manca negara tertarik datang dan melihat dari dekat objek wisata yang ada di Lahat tercinta, dan tentunya menambah pendapatan asli daerah(PAD) dari sektor pariwisata”. Demikian penyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lahat Ibu Sri Muliati SH.MM di Lapos tanggal 24 Maret 2010. Dan pada halaman pertama Lapos tertulis” 30 Maret, Tim Kesenian Lahat ke Belanda”.
Saya sebagai putra Lahat sangat bangga bahwa Tim Kesenian Lahat bisa tampil di luar negeri dengan menyajikan tari-tarian khas Lahat dengan harapan seperti dituturkan Kadisbudpar Lahat ”pihaknya sekuat tenaga akan mempertunjukan dihadapan duta besar, pejabat Negara Belanda, yang terbaik dari Negara Indonesia, sehingga melalui promosi ini Kabupaten Lahat khususnya dapat dikenal oleh Negara lain dan tentunya banyak wisatawan manca Negara mengunjungi”.
Saya sangat setuju namum saya lebih sangat setuju kalau infrastruktur pariwisata yang ada di Kabupaten Lahat di benahi dulu sehingga kawasan wisata tersebut nyaman untuk dikunjungi para wisatawan baik domestic maupun manca Negara.Kalau kondisi pariwisata Kabupaten Lahat masih seperti saat ini kemana kita akan membawa mereka?.
Sampai detik ini tidak ada satupun objek wisata di Kabupaten Lahat yang layak untuk dikunjungi.
Satu contoh Taman Ribang Kemambang yang berlokasi di Kecamatan Kota Lahat yang sangat dekat dengan pusat pemerintah Lahat, saat ini kondisinya cukup memprihatikan. Jalan menuju ke Rumah Adat dan Kebun Binatang , tidak ada perbaikan begitupun dengan Rumah Adatnya. Semestinya rumah tersebut hanya untuk dikunjungi bukan untuk rumah tinggal yang kondisi nya terkesan kumuh.
Tak jauh beda kondisi Sekolah Gajah dan Bukit Serelo, makin hari makin memprihatikan. Hampir semua fasilitas yang pernah dibangun habis tertelan semak belukar. Air terjun di Karang Dalam tak jauh berbeda.
Saat ini untuk menuju ke air terjun, hanyalah jalan ke kebun yang berlumpur dan licin ketika hujan, tak heran bila tak ada lagi orang yang mau berkunjung ke sini lagi.
Apakah dengan kondisi seperti yang ada saat ini kita akan membawa atau menjamu wisatawan manca Negara? Apakah kita sudah siap seandainya duta besar dan pejabat Negara Belanda datang ke Lahat dengan kondisi seperti ini? Apakah jalan menuju tempat wisata layak dilalui oleh wisatawan manca Negara?
Apakah tempat parkirnya sudah memadai?. Apakah ada tempat souvenir yang bisa mereka beli?. Apakah fasilitas toilet layak untuk mereka?. Dan masih banyak apakah lainnya yang harus dibenahi dulu setidaknya fasilitas atau infrastruktur seperti jalan menuju lokasi dan jalan di lokasi wisata, tempat parkir, toilet dan factor penunjang lainnya.
Promosi, apalagi promosi kesenian merupakan satu bagian pendukung dari wisata. Jadi dalam hal ini yang harus di rencanakan dan dikembangkan adalah infrastruktur di kawasan wisata bukan promosi keseniannya. Apa yang penulis sampaikan merupakan hasil survey di hampir 200 kota wisata di luar Indonesia. Semoga besok atau lusa Kabupaten Lahat yang mempunyai potensi wisata terbesar di Sumatera Selatan ini akan berkembang dan menjadi kawasan wisata unggulan Sumatera Selatan. Kabupaten Lahat bukan saja terkenal akan kota pelajar juga sebagai kota wisata.
By Mario Lahat
“Kita akan memperkenalkan Bumi Seganti Setungguan kelebihan yang dimiliki, sehingga turis manca negara tertarik datang dan melihat dari dekat objek wisata yang ada di Lahat tercinta, dan tentunya menambah pendapatan asli daerah(PAD) dari sektor pariwisata”. Demikian penyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lahat Ibu Sri Muliati SH.MM di Lapos tanggal 24 Maret 2010. Dan pada halaman pertama Lapos tertulis” 30 Maret, Tim Kesenian Lahat ke Belanda”.
Saya sebagai putra Lahat sangat bangga bahwa Tim Kesenian Lahat bisa tampil di luar negeri dengan menyajikan tari-tarian khas Lahat dengan harapan seperti dituturkan Kadisbudpar Lahat ”pihaknya sekuat tenaga akan mempertunjukan dihadapan duta besar, pejabat Negara Belanda, yang terbaik dari Negara Indonesia, sehingga melalui promosi ini Kabupaten Lahat khususnya dapat dikenal oleh Negara lain dan tentunya banyak wisatawan manca Negara mengunjungi”.
Saya sangat setuju namum saya lebih sangat setuju kalau infrastruktur pariwisata yang ada di Kabupaten Lahat di benahi dulu sehingga kawasan wisata tersebut nyaman untuk dikunjungi para wisatawan baik domestic maupun manca Negara.Kalau kondisi pariwisata Kabupaten Lahat masih seperti saat ini kemana kita akan membawa mereka?.
Sampai detik ini tidak ada satupun objek wisata di Kabupaten Lahat yang layak untuk dikunjungi.
Satu contoh Taman Ribang Kemambang yang berlokasi di Kecamatan Kota Lahat yang sangat dekat dengan pusat pemerintah Lahat, saat ini kondisinya cukup memprihatikan. Jalan menuju ke Rumah Adat dan Kebun Binatang , tidak ada perbaikan begitupun dengan Rumah Adatnya. Semestinya rumah tersebut hanya untuk dikunjungi bukan untuk rumah tinggal yang kondisi nya terkesan kumuh.
Tak jauh beda kondisi Sekolah Gajah dan Bukit Serelo, makin hari makin memprihatikan. Hampir semua fasilitas yang pernah dibangun habis tertelan semak belukar. Air terjun di Karang Dalam tak jauh berbeda.
Saat ini untuk menuju ke air terjun, hanyalah jalan ke kebun yang berlumpur dan licin ketika hujan, tak heran bila tak ada lagi orang yang mau berkunjung ke sini lagi.
Apakah dengan kondisi seperti yang ada saat ini kita akan membawa atau menjamu wisatawan manca Negara? Apakah kita sudah siap seandainya duta besar dan pejabat Negara Belanda datang ke Lahat dengan kondisi seperti ini? Apakah jalan menuju tempat wisata layak dilalui oleh wisatawan manca Negara?
Apakah tempat parkirnya sudah memadai?. Apakah ada tempat souvenir yang bisa mereka beli?. Apakah fasilitas toilet layak untuk mereka?. Dan masih banyak apakah lainnya yang harus dibenahi dulu setidaknya fasilitas atau infrastruktur seperti jalan menuju lokasi dan jalan di lokasi wisata, tempat parkir, toilet dan factor penunjang lainnya.
Promosi, apalagi promosi kesenian merupakan satu bagian pendukung dari wisata. Jadi dalam hal ini yang harus di rencanakan dan dikembangkan adalah infrastruktur di kawasan wisata bukan promosi keseniannya. Apa yang penulis sampaikan merupakan hasil survey di hampir 200 kota wisata di luar Indonesia. Semoga besok atau lusa Kabupaten Lahat yang mempunyai potensi wisata terbesar di Sumatera Selatan ini akan berkembang dan menjadi kawasan wisata unggulan Sumatera Selatan. Kabupaten Lahat bukan saja terkenal akan kota pelajar juga sebagai kota wisata.
2. Repotase dari tim Media Indonesia dan Metro TV saat mengunjungi kawasan wisata di Lahat, seperti di kawasan Bukit Serelo, Taman Ribang Kemambang, dan Megalith Tinggihari.
Bukit Serelo - Dok. Mario |
KEMOLEKAN LAHAT
Penulis : Eko Rahmawanto
BEBERAPA waktu lalu, Media Indonesia dan Metro TV mengunjungi kawasan wisata di Lahat, seperti di kawasan Bukit Serelo, Taman Ribang Kemambang, dan Megalith Tinggihari. Kesan pertama yang didapat adalah, Lahat memiliki tempat wisata yang elok dan berpotensi sebagai lokasi wisata ecotourism, atau bentuk wisata yang tetap terlindungi keaslian lingkungan hidupnya. Gerakan menjual ecotourism ini sedang digalakkan di seluruh dunia saat ini.
Ironisnya, masih banyak warga Lahat yang belum sadar akan potensi daerahnya. Pemerintah daerahnya juga seakan belum serius mengolah potensi itu sebagai keran pendapatan asli daerah (PAD).
Contohnya di kawasan Bukit Serelo yang dapat membuat siapa saja yang melihatnya terkesima. Pada bukit yang dijadikan latar belakang lambang Kabupaten Lahat itu bentuknya sangat unik, karena jika dilihat dari kejauhan tampak seperti telunjuk atau jempol. Kawasan itu sangat indah karena di dalamnya banyak terdapat air terjun yang menawan.
Tak hanya itu, ada juga pemandian air panas dan sekolah gajah juga terdapat di sana. Sayangnya, sarana penunjang untuk memanjakan wisatawan sangat tidak memadai. Lahan parkirnya tidak tersedia, toiletnya tidak ada, jalan menuju ke sana sempit dan hanya sebagian beraspal. Bukan cuma itu, tidak ada pusat informasi dan pemandu wisata sehingga tidak heran kawasan wisata itu jarang dikunjungi wisatawan.
Bahkan masih banyak warga Lahat yang belum tahu adanya lokasi wisata di daerahnya. Satu-satunya pemandu wisata ditemukan di tempat itu adalah Mario. Putra asli Lahat itu menjadi pemandu wisata jika ia sedang rehat dari pekerjaannya sebagai awak kapal pesiar internasional yang berpusat di Amerika Serikat. Mario mengaku telah berkunjung ke 160 kota di 60 negara.
Bersama Mario kami lalu masuk ke hutan belantara untuk melihat kemolekan Air Terjun Perigi di seberang Desa Lubuk Sepang. Awalnya kami mengira perjalanan ini tidak terlalu sulit sehingga kami tidak menyiapkan diri untuk menghadapi medan yang cukup berat ini.
Ternyata jalan yang harus dilewati melalui jalan setapak yang kiri kanannya dipenuhi rumput tinggi dengan melewati kebun-kebun kopi dan karet, serta banyak jalan yang naik dan turun dengan terjalnya.
Jalan setapak itu becek dan licin jika hujan. Kami pun harus menyeberangi sungai kecil. Hampir dapat dikatakan bahwa jalan yang kami lewati selama 25 menit itu hanya merupakan jalan penduduk menuju kebunnya.
Namun kepenatan dan rasa lelah pun langsung sirna begitu melihat air terjun yang jernih dan indah serta dikelilingi batu cadas. Air terjun ini akan semakin kelihatan cantik jika ditata dengan sungguh-sungguh dan terencana.
Begitu pun dengan Air Terjun Bidadari yang terletak di Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, tak jauh dari lokasi Air Terjun Perigi. Dari penelusuran kami, ada tujuh air terjun dengan ketinggian berbeda di Lahat.
Pada 1990, lokasi air terjun yang disebut warga sebagai Curug Bidadari ini banyak dikunjungi wisatawan lokal. Bahkan film dengan judul Si Pahit Lidah pernah mengambil lokasi ini menjadi tempat syuting. Tapi karena kondisinya tidak terawat, saat ini wisatawan pun jarang berkunjung.
Zaman batu
Lahat juga memiliki kawasan peninggalan prasejarah yang menarik, yaitu kawasan Megalith (batu besar) Tinggihari. Di sini ada beberapa lokasi, yakni komplek Megalith Tinggihari I, II, III dan Komplek Megalith Muaradua. Komplek Megalith di Lahat ini adalah yang terbesar di Indonesia.
Di komplek Megalith I ada tiga situs batu yang sudah di pagari besi dan ada dua bangunan lain seperti rumah dan kantor. Namun kondisi bangunan itu tidak terawat. Di Megalith II hanya ada satu megalith. Adapun di Megalith III ada sebuah situs batu besar yang dipagar besi.
Namun situs yang berada di Desa Sumber Karya, kondisinya sangat memprihatinkan karena banyak bagian kepalanya yang tidak utuh lagi. Mario mengatakan di tempat itu pernah digali oleh pencari emas tanpa menghiraukan kelestarian situs yang ada. Padahal, kalau Pemkab Lahat serius mengelola potensi ini, kawasan ini bisa disejajarkan dengan Stonehenge di Inggris atau Megalith di Easter Island di Cile, Amerika Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat Sri Mulyati mengakui PAD untuk sektor pariwisata masih terbilang minim karena masih banyak infrastruktur dan objek wisata yang belum dikelola secara baik. ''Pendapatan sektor wisata ini memang masih terbilang minim. Tetapi dalam dua tahun ini, kami mulai membenahi infrastruktur pendukung pada daerah wisata,'' ujarnya.
Selain itu, imej Lahat sebagai kawasan bajing loncat juga membuat wisatawan enggan datang. Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai menyatakan, kawanan bajing loncat sudah menjadi masa lalu karena saat ini Lahat sudah tenang dari ancaman kejahatan.
''Sepuluh tahun lalu, memang Lahat terkenal dengan bajing loncatnya. Ketika itu kondisi jalan di Lahat sangat jelek.
Sekarang ini semua jalan mulus dan keamanan sudah baik,'' ucapnya. (M-6)
Sumber: Media Indonesia
3. Daftar Wisata-Wisata Lahat yang ditulisan di situs thearoengbinangproject.com The Aroengbinang Travelog - Catatan Perjalanan dan Wisata Indonesia.
Di bawah ini adalah catatan awal tentang tempat Wisata Lahat, Sumatera Selatan. Lahat, dengan kode area telepon 0731, berbatasan dengan wilayah Muara Enim dan Musi Rawas di Utara, Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam di Selatan, Rejang Lebong di Barat, dan Muara Enim di Timur.
Wisata Lahat
Air Panas Padang Pagun, Lahat
Wisata Lahat yang lokasinya berada di Desa Padang Pagun, Kecamatan Pagar Gunung.
Air Panas Tanjung Sakti, Lahat
Wisata Lahat di perbatasan Simpang Tiga dengan Desa Pagar Bunga, Kecamatan Tanjung Sakti, penduduk membuat telur rebus dengan merendamnya di sumber ini selama 5 menit.
Air Terjun Bidadari, Lahat
Wisata Lahat di Desa Karang Dalam, Kecamatan Pulau Pinang, 8 km dari Kota Lahat, tinggi 30 m, lebar 10 m. Dengan menyusuri aliran sungai ke bawah ada Air Terjun Bujang Gadis (4 m), Sumbing (35 m) dan Naga (10 m).
Air Terjun Curup Panjang, Lahat
Wisata Lahat yang tempatnya berada di Desa Pulau Pinang, Kecamatan Pulau Pinang.
Air Terjun Lawang Agung, Lahat
Wisata Lahat di Desa Lawang Agung Lama, Kecamatan Mulak Ulu, ketinggian 30-50 m, mengalir di Sungai Linang Kiri, ada jembatan gantung, bisa berenang, memancing.
Air Terjun Tebat Bukit, Lahat
Wisata Lahat yang letaknya berada di Desa Gedung Agung, Kecamatan Kota Agung
Batu Macan, Lahat
Wisata Lahat di Desa Pagar Alam Pagun, Kecamatan Pulau Pinang, sudah ada sejak jaman Majapahit, dikaitkan dengan legenda Si Pahit Lidah.
Bukit Runcing, Lahat
Wisata Lahat yang lokasinya berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung.
Bukit Serelo, Lahat
Wisata Lahat di Desa Perangai, disebut juga dengan Gunung Jempol karena bentuknya mirip jempol manusia, dengan pemandangan Sungai Lematang.
Jembatan Gantung Pagar Batu, Lahat
Wisata Lahat di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, merupakan jembatan gantung yang cukup panjang dan elok dipandang.
Masjid Agung Al-Muttaqin, Lahat
Wisata Lahat yang merupakan Masjid Terbesar di Kota Lahat, dengan pemandangan ke seluruh Kota Lahat.
Ribang Gayau, Lahat
Wisata Lahat yang lokasinya berada di Desa Kedaton Terkul, Kecamatan Pulau Pinang.
Rumah Batu, Lahat
Wisata Lahat di Desa Kota Raya Lembak, Kecamatan Pajar Bulan, 80 km dari Kota Lahat, merupakan benda megalitik yang pada dindingnya terdapat lukisan kuno berupa makhluk-makhluk aneh.
Sekolah Gajah Perangai, Lahat
Wisata Lahat di Desa Perangai, Kecamatan Merapi, di kaki Bukit Serelo, tempat melatih gajah agar dapat membantu pekerjaan manusia, dan tempat penangkaran gajah.
Taman Rekreasi Ribang Kemambang, Lahat
Wisata Lahat di Kecamatan Lahat, dengan kolam pemancingan, kebun binatang mini, dan tempat rekreasi.
Taman Wisata Sungai Lematang, Lahat
Wisata Lahat di Kecamatan Lahat, Sungai Lematang merupakan sungai terbesar di Kabupaten Lahat.
http://thearoengbinangproject.com/2011/07/tempat-wisata-lahat/
4. Foto-foto 'Kampung Megalit' di Kabupaten Lahat - Dokumentasi Lahatkab.go.id
Komplek Megalitik Tinggihari |
Lebih banyaK lagi bisa dibaca di alamat-alamat berikut:
- Lahat , Wisata Sumatera Selatan yang Tersembunyi --> Travel Detik
- Lokasi Wista di Sekitar Kota Lahat, SUMSEL --> Djaloe Wordpress
- Wisata Lahat - Air Terjun Lawang Agung --> Bujang Lahat
No comments:
Post a Comment